Penang War Museum; Tempat wisata kisah kejamnya tentara Jepang. Penang War Museum atau Benteng Batu Maung ialah sisa benteng pertahanan yang dibuat tentara Inggris di tahun 1930-an, di mana waktu itu Malaysia jatuh ke tangan Inggris.

Benteng yang terletak ke arah Teluk Kumbar di pantai selatan Penang ini awalannya dibuat untuk maksud membuat perlindungan pulau dari agresi lawan. Sekarang ini, benteng dibuka untuk warga umum untuk berwisata kisah.
Museum Penang War sebagai salah satunya opsi ‘unik’ antara demikian banyak object wisata bagus yang berada di Penang. Bertandang kesini pas untuk Anda yang suka dengan riwayat, atau ingin tes nyali.
Saksi Kisah yang Gelap Penang War Museum
Penang War Museum sebagai tujuan wisata yang menjadi saksi gelap persaingan perebutan kekuasaan di antara tentara Inggris dan Jepang.

Saat itu benteng ini dijaga oleh tentara Inggris, Sikh, dan Melayu. Penang War Museum atau nama yang lain Muzium Perang Pulau Pinang ini mempunyai luas sekitaran 20 are yang mempunyai lorong bawah tanah sejauh 5 km. Lorong berikut yang dahulunya jadi akses masuk keluarnya tentara ke arah dan kembali lagi ke kapal selam yang bertambat di Pulau Penang.
Saat Perang Dunia II, benteng ini mulai jatuh saat Jepang mengeluarkan gempuran yang tidak tersangka. Tentara Inggris telah menyiapkan taktik untuk hadapi gempuran tentara Jepang tetapi tidak diduga prediksi mereka salah besar.
Pasukan tentara Inggris memprediksi jika tentara Jepang akan serang dari arah pantai. Tetapi rupanya Jepang lakukan gempuran dari arah dataran semenanjung Malaysia hingga gempuran surprise itu membuat tentara Jepang sukses kuasai Malaysia sekalian Benteng Batu Maung ini di tahun 1941.
Taktik yang sudah dilakukan tentara Jepang benar-benar luar biasa dapat membuat tentara Inggris tertipu dan tidak memiliki daya.
Diambil alihnya benteng itu oleh tentara Jepang jadikan pangkalan militer terkota-kotak dengan masa lampau yang gelap. Oleh tentara Jepang pada akhirnya digunakan sebagai penjara tempat penganiayaan dan pembantaian yang lain.
Ada beberapa ratus orang yang diamankan dan dibawa ke benteng ini selanjutnya dipotong. Karena kekejamannya itu, warga di tempat menyebutnya sebagai ‘Bukit Hantu’.
Betul-betul yaa Jepang bukan hanya menganiaya beberapa orang Indonesia sepanjang menjajah di tanah air, tapi rakyat Malaysia diberlakukan sama.
Menurut kisahnya, yang bekerja dalam menganiaya sandera perang dengan kejinya sekalian jadi algojo pemenggalan kepala yakni Tadashi Suzuki. Si algojo miliki kebiasaan aneh, yaitu membersihkan pedangnya dengan wiski sesudah memotong kepala beberapa sandera.
Sampai Jadi Salah Satu Museum Populer di Penang

Kekuasaan Jepang di Malaysia dan di teritori Asia yang lain baru usai di tahun 1945 sesudah mengaku kalah pada sekutu saat dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Sempat ditelantarkan sesudah usainya perang dunia ke-2 sampai dikenali sebagai situs monumental yang berhantu, pada 2002 benteng ini diganti namanya jadi Penang War Museum dan dibuka untuk umum.
Jika kamu ingin berkunjung Penang War Museum, lebih bagus persiapkan psikis. Karena, benteng ini diatur agar serupa dengan situasi perang saat itu. Situasi disekitaran dan dalam benteng semakin menakutkan karena ada beberapa dekor boneka tahanan yang ditempatkan dalam barak.
Tidak itu saja, saat masuk halaman bentengnya dipampang sebuah tiruan tiang menggantung. Tiang itu dahulunya dipakai untuk tempat hukuman menggantung diri Jenderal Tomoyuki Yamashita dan dipandang seperti penjahat perang pada Februari 1946. Kamu bisa juga menyaksikan beberapa boneka hantu antara pohon-pohonan untuk menambahkan situasi seram untuk beberapa peserta yang ikuti tour malam.
Karena situasinya yang menakutkan sekalian bermuatan riwayat panjang, Penang War Museum dikukuhkan sebagai salah satunya tempat paling berhantu di Asia oleh majalah National Geographic.
Bila kamu berminat untuk berkunjung dan rasakan langsung keangkeran Penang War Museum, kamu perlu beli ticket masuk sebesar RM 30. Jam operasional dibuka dimulai dari 09.00 – 18.00.
24 Tempat Wisata Terselinap di Asia Tenggara yang Harus Didatangi
Lokasi Penang War Museum
Penang War Museum ini lokasinya berada di Jalan Batu Maung, 11960 Batu Maung, Pulau Pinang, Malaysia. Untuk dapat ke sana kamu dapat memakai bis rapid penang 302 jalur Jeti – Batu Maung.

Jika kamu keberangkatannya dari Georgetown jarak tempuhnya benar-benar jauh sekitaran 114 menit. Sementara jika dari Komtar ke arah Penang War Museum dengan memakai bis dapat semakin cepat sekitaran 84 menit. Terdekat sich dari Penang International Airport, tetapi sayang jarak tempuhnya juga lumayan lama karena bis akan ikuti jalur yang telah ditetapkan.
Biaya bis untuk sekali jalan kurang lebih RM 30, tetapi kamu harus memberitahukan ke pengemudi arahmu karena Penang War Museum tidak begitu kelihatan dari jalan. Sesudah turun di halte, tinggal turuti panduan arah mendaki bukit lebih kurang sekitaran 5 menit. Saksikan google maps.
Lebih ringkas dan tidak mau repot melancong dengan bis? Sudah pasti dapat. Alternative terbaik kamu dapat memakai GrabCar. Masalah biaya sesuaikan jarak yang dilakukan bergantung darimanakah keberangkatanmu. Tentunya lebih dapat dijangkau dan jarak tempuhnya juga dapat semakin cepat.
Nach, tersebut cerita dari Penang War Museum sebagai saksi kisah kejamnya tentara Jepang untuk menambahkan pengetahuan Anda satu keluarga. Karena itu tidak ada kelirunya jika Anda lakukan perjalan ke arah tempat wisata Malaysia coba mapir ke situ.[]